MAKALAH
EKONOMI
SUMBERDAYA MANUSIA
“ PENGARUH INSENTIF TERHADAP
KINERJA KARYAWAN”
Oleh :
Romadani rajab
2008/02609
JURUSAN
EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2011
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur
penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karuniaNya penulis telah
dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“pengaruh insentif terhadap kinerja karyawan”.
Penulisan
makalah ini dimaksudkan untuk melengkapi dan memenuhi salah satu tugas dalam
mata kuliah Ekonomi Sumber Daya Manusia pada Universitas Negeri Padang.
Dengan melalui
rintangan baik yang berasal dari luar maupun yang datang dari penulis sendiri,
akhirnya berkat bimbingan dan dorongan berbagai pihak penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan segala kelebihan dan
kekurangannya. Penulis menyadari bahwa penulisan ini jauh dari kesempurnaan,
tetapi sebagai gambaran umum penulisan ini dapat diterima sebagai pegangan sementara dan
dengan hati yang terbuka penulis menerima segala saran dan kritikan yang
sifatnya menyempurnakan paper ini.
Penulis pada
kesempatan ini mengucapkan terimakasih banyak kepada dosen ekonomi
sumber daya manusia yang telah membimbing penulis
hingga dapat menyelesaikan makalah ini. Akhir kata,
dengan harapan semoga penulisan ini dapat
menjadi sumbangan dan penambahan wawasan pada pihak yang membutuhkan.
Semoga hasil usaha ini mendapat ridho dari Allah SWT. Amin…..
Padang, Desember
2011
Penulis
|
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR
ISI..........................................................................................................ii
BAB I.PENDAHULUAN
- Latar Belakang............................................................................................1
- Batasan Masalah..........................................................................................2
- Tujuan..........................................................................................................2
BAB II.KAJIAN TEORI
1.Insentif……………………………………………………………………...3
2.Kinerja Karyawan…………………………………………………………..7
BAB III.PEMBAHASAN
Pengaruh Insentif Terhadap Kinerja
Karyawan…………………………….10
BAB III.PENUTUP
- Kesimpulan..............................................................................................13
- Saran .....................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Di era globalisasi saat ini dan dalam
kondisi masyarakat sekarang, seringkali ditemukan beberapa
masalah yang menyebabkan banyak perusahaan mengalami kegagalan, baik yang
disebabkan oleh ketidakmampuan beradaptasi dengan kemajuan teknologi maupun
yang disebabkan oleh kurang baiknya hasil kerja dari sumber daya manusia yang
ada pada perusahaan tersebut, padahal harus diakui manusia adalah faktor
penting yang turut menentukan keberhasilan suatu perusahaan. Oleh karena itu,
keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi sangat ditentukan oleh kegiatan
pendayagunaan sumber daya manusia yaitu orang-orang yang menyediakan tenaga,
bakat kreativitas dan semangat bagi perusahaan serta memegang peranan penting
dalam fungsi operasional perusahaan.
Perusahaan tidak mungkin terlepas dari
tenaga kerja manusia, walaupun aktivitas perusahaan itu telah mempunyai modal
yang cukup besar dan teknologi modern, sebab bagaimanapun majunya teknologi
tanpa ditunjang oleh manusia sebagai sumber dayanya maka tujuan perusahaan
tidak akan tercapai, dengan demikian maka sumber daya manusia sangat penting
untuk diberikan arahan dan bimbingan dari manajemen perusahaan pada umumnya dan
manajemen sumber daya manusia pada khususnya.
Untuk dapat mengikuti segala perkembangan
yang ada dan tercapainya tujuan suatu perusahaan maka perlu adanya suatu
motivasi agar pegawai mampu bekerja dengan baik, dan salah satu motivasi itu
adalah dengan memenuhi keinginan-keinginan pegawai antara lain: gaji atau upah
yang baik, pekerjaan yang aman, suasana kerja yang kondusif, penghargaan
terhadap pekerjaan yang dilakukan, pimpinan yang adil dan bijaksana, pengarahan
dan perintah yang wajar, organisasi atau tempat kerja yang dihargai masyarakat
atau dengan mengupayakan insentif yang besarannya proporsional dan juga
bersifat progresif yang artinya sesuai dengan jenjang karir, karena insentif
sangat diperlukan untuk memacu kinerja para karyawan agar selalu berada pada
tingkat tertinggi (optimal) sesuai kemampuan masing-masing.
Dengan menurunnya produktivitas dan semangat
kerja karyawan maka insentif perlu ditingkatkan untuk menunjang kinerja karyawan
dalam meningkatkan hasil produksi.
2.
Perumusan
masalah.
Berdassarkan latar
belakang masalah di atas dapat di rumuskan masalah yaitu bagaimana pengaruh
intensif terhadap kinerja karyawan.
3.
Batasan Masalah
Penulis memberi
batasan makalah ini diantaranya tentang pengertian insentif, pengertian
kinerja, hubungan insentfif dengan kinerja karyawan dan pengaruh isentif terhadap kinerja karyawan.
4.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari
makalah ini penulis buat yaitu mengetahui sejauh mana hubungan insentif dengan
kinerja karyawan dan pengaruh isentif terhadap kinerja karyawan.
BAB II
KAJIAN TEORI
1. Insentif
Menurut Malayu S.P
Hasibuan (2001: 117), mengemukakan bahwa: “Insentif adalah tambahan
balas jasa yang diberikan kepada karyawan tertentu yang prestasinya di atas
prestasi standar. Insentif ini merupakan alat yang dipergunakan pendukung
prinsip adil dalam pemberian kompensasi”.
Insentif sebagai sarana motivasi yang
mendorong para pegawai untuk bekerja dengan kemampuan yang optimal, yang
dimaksudkan sebagai pendapatan ekstra di luar gaji atau upah yang telah
ditentukan. Pemberian insentif dimaksudkan agar dapat memenuhi kebutuhan para
pegawai dan keluarga mereka. Istilah sistem insentif pada umumnya digunakan
untuk menggambarkan rencana-rencana pembayaran upah yang dikaitkan secara
langsung atau tidak langsung dengan berbagai standar kinerja pegawai atau
profitabilitas organisasi.
Menurut
Anwar Prabu Mangkunegara (2002: 89), mengemukakan bahwa: “Insentif adalah suatu bentuk motivasi yang dinyatakan dalam bentuk
uang atas dasar kinerja yang tinggi dan juga merupakan rasa pengakuan dari
pihak organisasi terhadap kinerja karyawan dan kontribusi terhadap organisasi
(perusahaan).”
2.
Kinerja Karyawan
Kata “kinerja” belakangan ini menjadi topik
yang hangat di kalangan pengusaha dan kalangan administrator. Kinerja seakan
menjadi sosok yang bernilai dan telah dijadikan tujuan pokok pada
organisasi/badan usaha, selain profit. Karena dengan laba saja tidak cukup
apabila tidak dibarengi dengan efektivitas dan efisiensi.
Menurut
Anwar Prabu Mangkunegara (2001: 67) kinerja itu dapat didefinisikan sebagai: “Hasil kerja
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.”
Sedangkan
menurut August W. Smith yang dikutip dalam buku Sedarmayanti (2001: 50)
mengemukakan: “Performance atau kinerja adalah output drive from
processes, human or otherwise, jadi dikatakannya bahwa kinerja
merupakan hasil atau keluaran dari suatu proses.
BAB III
PEMBAHASAN
Pengaruh
Insentif Terhadap Kinerja Karyawan
Insentif dengan kinerja karyawan saling berhubungan. Insentif
merupakan suatu dorongan pada seseorang agar mau bekerja dengan baik dan agar
lebih cepat mencapai tingkat kinerja yang lebih tinggi sehingga dapat membangkitkan
gairah kerja dan motivasi seorang karyawan. jadi seseorang mau bekerja dengan
baik apabila dalam dirinya terdapat motivasi, yang menjadi masalah adalah
bagaimana pula menciptakan gairah kerja dan motivasinya, sebab walaupun
motivasi sudah terbentuk apabila tidak disertai dengan gairah kerjanya maka
tetap saja pegawai tersebut tidak akan bisa bekerja sesuai yang diharapkan.
Sedangkan
kinerja karyawan mempunyai hubungan erat dengan masalah
produktivitas karena merupakan indikator dalam menentukan bagaimana usaha untuk
mencapai tingkat produktivitas yang tinggi dalam suatu perusahaan/instansi.
Sehubungan dengan hal tersebut maka upaya untuk mengadakan penilaian terhadap
kinerja di suatu organisasi merupakan hal yang sangat penting. Dalam
memotivasi dan mendorong peningkatan kinerja karyawan maka suatu perusahaan
memberlakukan sebuah sistem insentif individu untuk setiap pencapaian produksi.
Meskipun bagian persentase insentif individu ini tetap, namun besarnya nilai
nominal yang diterima karyawan bisa berbeda antar karyawan yang satu dengan
karyawan yang lainnya, bergantung pada pencapaian jumlah produksi per bulannya.
Oleh karena itu, perlu diketahui penilaian karyawan terhadap pemberian insentif
individu yang diterapkan oleh perusahaan. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa
insentif individu dipandang dari sisi karyawan adalah tinggi.
Dengan tingginya insentif individu ini, maka
persepsi karyawan terhadap pemberian insentif individu dari perusahaan adalah
cukup baik. Dan jika dilihat dari sudut pandang perusahaan, tingginya insentif
individu ini akan mempengaruhi pemikiran perusahaan, bahwa penggunaan insentif
individu berupa piece rate incentive pada divisi produksi adalah tepat untuk
digunakan. Sedangkan penilaian kinerja jika dilihat dari sudut pandang
perusahaan adalah tinggi, dan dengan tingginya kinerja karyawan, maka
perusahaan akan mampu untuk meningkatkan outputnya. Berdasarkan pada penelitian
ini, maka dapat disimpulkan bahwa insentif individu mempengaruhi tingkat
kinerja karyawan dalam perusahaan pada divisi produksi.
Sistem insentif dengan cara ini langsung
mengkaitkan besarnya insentif dengan kinerja yang telah ditunjukkan oleh
pegawai yang bersangkutan. Berarti besarnya insentif tergantung pada banyak
sedikitnya hasil yang dicapai dalam waktu kerja pegawai. Cara ini dapat
diterapkan apabila hasil kerja diukur secara kuantitatif, memang dapat
dikatakan bahwa dengan cara ini dapat mendorong pegawai yang kurang produktif
menjadi lebih produktif dalam bekerjanya. Di samping itu juga sangat
menguntungkan bagi pegawai yang dapat bekerja cepat dan berkemampuan tinggi.
Sebaliknya sangat tidak favourable bagi pegawai yang bekerja lamban atau
pegawai yang sudah berusia agak lanjut.
Besarnya insentif
ditentukan atas dasar lamanya pegawai melaksanakan atau menyelesaikan suatu
pekerjaan. Cara perhitungannya dapat menggunakan per jam, per hari, per minggu
ataupun per bulan. Umumnya cara yang diterapkan apabila ada kesulitan dalam
menerapkan cara pemberian insentif berdasarkan kinerja. Memang ada kelemahan
dan kelebihan dengan cara ini, antara lain sebagai berikut:
a). Kelemahan
Terlihatnya adanya
kelemahan cara ini sebagai berikut:
1.
Mengakibatkan mengendornya
semangat kerja pegawai yang sesungguhnya mampu berproduksi lebih dari
rata-rata.
2.
Tidak membedakan usia,
pengalaman dan kemampuan pegawai.
3.
Membutuhkan pengawasan yang ketat agar pegawai
sungguh-sungguh bekerja.
4.
Kurang mengakui adanya kinerja pegawai.
b). Kelebihan
Di
samping kelemahan tersebut di atas, dapat dikemukakan kelebihan-kelebihan cara
ini sebagai berikut:
1.
Dapat mencegah hal-hal
yang tidak atau kurang diinginkan seperti: pilih kasih, diskriminasi maupun kompetisi
yang kurang sehat.
2.
Menjamin kepastian
penerimaan insentif secara periodic
3.
Tidak memandang rendah pegawai
yang cukup lanjut usia.
Insentif
pada pegawai didasarkan pada tingkat urgensi kebutuhan hidup yang layak dari
pegawai. Ini berarti insentif yang diberikan adalah wajar apabila dapat
dipergunakan untuk memenuhi sebagian kebutuhan pokok, tidak berlebihan namun
tidak berkekurangan. Hal seperti ini memungkinkan pegawai untuk dapat bertahan
dalam perusahaan/instansi.
BAB IV
PENUTUP
1.
Keimpulan
Adapun pengaruh insentif terhadap
kineja karyawan antaa lain, Insentif dengan kinerja karyawan saling berhubungan.Insentif
merupakan suatu dorongan pada seseorang agar mau bekerja dengan baik dan agar
lebih cepat mencapai tingkat kinerja yang lebih tinggi sehingga dapat membangkitkan
gairah kerja dan motivasi seorang karyawan.
Kinerja
karyawan mempunyai hubungan erat dengan masalah
produktivitas karena merupakan indikator dalam menentukan bagaimana usaha untuk
mencapai tingkat produktivitas yang tinggi dalam suatu perusahaan/instansi.
2.
Saran
Mengingat
insentif sebagai sarana motivasi yang
mendorong para pegawai untuk bekerja dengan kemampuan yang optimal. Maka para
karyawan harus memiliki kinerja yang baik bagi perusahaannya.
DAFTAR PUSTAKA
Ballante,Don and Mark Jackson.1990.Ekonomi Ketenaga Kerjaan,Terjemahan.Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi UI,Jakarta.
http:// wwww.google.com/pengaruh
insentif pada kinerja karyawan.Diambil pada tanggal 2 Desember 2011
http:/www.kinerja.com.Diambil
pada 3 Desember 2011