Sabtu, 29 Oktober 2011

ciri orang berjodoh

Dua manusia yang merasa saling berjodoh pasti memiliki ikatan emosional,
spiritual dan fisik antara keduanya. Hanya dengan menatap matanya, kita akan
merasakan getaran dan seolah ingin terus bersamanya. Benarkah seperti itu?
Lalu, apakah ada penanda lainnya agar seseorang bisa merasakan bahwa si dia
jodoh kita atau bukan?


Nah, agar Anda tak terus penasaran, berikut ini pakar relationship sekaligus
penulis buku 21 Ways to Attract Your Soul Mate, Arian Sarris memberikan
rahasianya:
As Bonbastis keren banget deh klik dibawah ini

Pertanda 1
Rahasia sepasang kekasih agar bisa memiliki umur hubungan yang panjang
adalah adanya saling berbagi. Anda dan dia selalu bisa saling membantu,
entah itu pekerjaan sepele atau besar. Paling penting adalah Anda berdua
selalu bisa menikmati segala aspek kehidupan secara bersama-sama. Dan
semuanya terasa amat menyenangkan meskipun tanpa harus melibatkan orang
lain. Nah, apakah Anda sudah merasakan hal tersebut? Jika ya, selamat
berarti ada harapan bahwa dia adalah calon pendamping hidup Anda!

Pertanda 2
Salah satu kriteria yang menentukan cocok tidaknya dia itu jodoh Anda atau
bukan adalah kemampuannya bersikap santai di depan Anda. Coba sekarang
perhatikan, apakah gerak geriknya, caranya berpakaian, gaya rambutnya,
caranya berbicara serta tertawanya mengesankan apa adanya? Apakah setiap
ucapannya selalu tampak spontan dan tidak dibuat-buat? Jika tidak, (maaf)
kemungkinan besar dia bukan jodoh Anda.

Pertanda 3
Adanya kontak bathin membuat hati Anda berdua bisa selalu saling tahu. Dan
bila Anda atau si dia bisa saling membaca pikiran dan menduga reaksi serta
perasaanya satu sama lainnya pada situasi tertentu. Selamat! Mungkin
sebenarnya dialah belahan jiwa Anda yang tersimpan...

Pertanda 4
Bersamanya bisa membuat perasaan Anda menjadi santai, nyaman tanpa perasaan
tertekan. Berjam-jam bersamanya, setiap waktu dan setiap hari tak membuat
Anda merasa bosan.. Ini bisa sebagai pertanda bahwa Anda berdua kelak bisa
saling terikat.

Pertanda 5
Dia selalu ada untuk Anda dalam situasi apapun. Dan dia selalu bisa memahami
cuaca dalam hati Anda baik dalam suka dan duka. Percayalah pasangan yang
berjodoh pasti tak takut mengalami pasang surut saat bersama. Sekarang,
ingat-ingat kembali. Apakah dia orang pertama yang datang memberi bantuan
tatkala Anda dirundung musibah? Dia selalu paham saat PMS Anda datang
menyerang? Dia tau keadaan waktu anda sakit.........Jika ya, tak salah lagi.
Dialah orangnya...

Pertanda 6
Dia tak terlalu peduli dengan masa lalu keluarga Anda, dia tak peduli dengan
masa lalu Anda saat bersama kekasih terdahulu. Dia juga tak malu-malu
menceritakan masa lalunya.. Nah, kalau begitu ini bisa berarti dia sudah
siap menerima Anda apa adanya..

Pertanda 7
Setiap orang pasti memiliki kekurangan, dan Anda tak malu-malu
memperlihatkannya pada si dia. Bahkan pada saat Anda tampil 'buruk' di
depannya sekalipun, misalnya saat Anda bangun tidur atau saat Anda sakit dan
tak mandi selama dua hari.

Pertanda 8
Bila Anda merasa rahasia Anda bisa lebih aman di tangannya daripada di
tangan sahabat-sahabat Anda. Atau Anda merasa sudah tak bisa lagi menyimpan
rahasia apapun darinya, maka berbahagialah! Karena ini bisa berarti pasangan
sejati telah Anda temukan!

Jumat, 28 Oktober 2011

teori prilaku konsumen



TEORI PERILAKU KONSUMEN
Pendekatan dalam mempelajari perilaku konsumen:
1.  Pendekatan nilai guna (utility) cardinal
Kepuasan konsumen dari mengkonsumen barang dapat dinyatakan secara ku yangantitatif, sehingga konsumen berusaha memaksimumkan kepuasannya.
2.  Pendekatan nilai guna (utility) ordinal
Kepuasan konsumen dari mengkonsumen barang tidak dapat dinyatakan secara kuantitatif, sehingga perilaku konsumen dalam memilih barang yang akan memaksimumkan kepusan ditunjukkan dalam kurva kepuasan sama (Indifferent Curve).

Teori Nilai Guna (Utility)
Nilai guna (Utility) adalah kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsi suatu barang.
Nilai Guna Total (Total Utility/TU) adalah total kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsi suatu barang. Nilai Guna Tambahan (Marginal Utility/MU) adalah tambahan kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsi tambahan satu unit produk/barang.

Qx
Tux
Mux
0
0

1
10
10
2
18
8
3
24
6
4
28
4
5
30
2
6
30
0
7
28
-2
8
24
-4
9
18
-6

Maksimisasi Nilai Guna
Setiap orang berusaha untuk memaksimalkan kepuasan dari konsumsi barang. Untuk konsumsi satu jenis barang, maka kepuasan maksimum dapat dicapai pada saat nilai guna total (TU) mencapai maksimum.
Jika konsumen mengkonsumsi lebih dari satu barang, maka penentuan kepuasan maksimum dapat dicapai:
·      Jika ada 2 barang dan harganya sama, maka kepuasan maksimum MUx=MUy
·      Jika ada 2 barang dengan harga yang berbeda, maka tambahan kepuasan (MU) yang lebih besar diperoleh dari barang dengan harga yang lebih rendah dengan MUx=MUy
Dengan harga barang yang berbeda, maka syarat untuk memperoleh nilai guna maksimum (TU) adalah setiap rupiah yang dikeluarkan untuk 1 unit tambahan berbagai jenis barang akan memberikan MU yang sam atau  =  
Contoh.
Px = Rp 5.000/unit,dengan nilai guna marginal (MUx) = 5, Py = Rp 50.000/unit dengan nilai guna marginal (MUy)= 50, dan anggaran Rp 50.000
·      Jika dibelikan barang x, maka diperoleh 10 unit dengan MUx=50
·      Jika dibelikan barang y, maka diperoleh 1 unit dengan MUy=50

 =  Ã¨  =
Faktor yang dapat merubah permintaan suatu barang:
1.  Faktor substitusi/penggantian (substitution effect)
Jika P naik, maka MU per rupiah menjadi turun dan sebaliknya dan barang lain tidak berubah, maka konsumen akan menambah konsumsi barang dengan P tetap dan mengurangi barang dengan P naik. Dengan demikian demand barang dengan P naik menjadi turun dan meningkatkan demand barang dengan P tetap.
2.  Faktor pendapatan (Income effect)
Dengan pendapatan tetap dan P naik (turun), maka daya beli pendapatan menurun (meningkat), sehingga konsumen mengurangi (menambah) konsumsi barang dengan P naik (turun).
Surplus Konsumen
Surplus konsumen adalah kelebihan kepuasan yang dinikmati oleh konsumen atau selisih antara kepuasan yang diperoleh oleh konsumen dari mengkonsumsi barang dengan pembayaran yang dilakukan untuk mengkonsumsi barang tersebut.




·      Nilai guna total (TU)=0ABQ
·      Konsumen bersedia membayar = 0QBP
·      Surplus konsumen =APB
 
 






Jika Si A menganggap harga barang S Rp 50.000 dan sampai di took berharga Rp 40.000, maka surplus konsumen Rp 10.000
Jumlah Konsumsi Mangga Per Minggu
Harga dibayar Konsumen (Rp)
Surplus Konsumen jika P Mangga
(Rp 700/buah)
Akumulasi Nilai Surplus
1
1.700
1.000
1.000
2
1.500
800
1.800
3
1.300
600
2.400
4
1.100
400
2.800
5
900
200
3.000
6
700
0
3.000
7
500*)


8
300*)


*) mangga ke 7 dan 8 tidak dibeli karena P pasar > P yang dibayar konsumen
 












Analisis Kepuasan Sama
Indifference Curve (Kurva kepuasan sama) adalah kurva yang memberikan berbagai kombinasi yang memberikan kepuasan yang sama.



Utiliti 100
Utiliti 118
Produk (Y)
Jasa (X)
Produk (Y)
Jasa (X)
2
10
4
10
4
6
5
8
5
5
7
6
9
3
10
5

Text Box: IC1=100
IC2=118
 

MRS untuk IC1. Jika Y, 2è4, maka X, 10è6

Budget Line (Garis Anggaran)
Total anggaran = Pengeluaran untuk produk Y + Pengeluaran untuk Jasa X
                                  = Py Qy + Px Qx
Berikut ini disajikan contoh.
Py =Rp 250 per unit dan Px = Rp 100 per unit dengan anggaran Rp 1.000, Rp 1.500, dan Rp 2.000
Qy = = 4 unit dan  Qy = = 10 unit
Garis anggaran yang relevan = B = 250 Y + 100 X
Anggaran Rp 1.000
Anggaran Rp 1.500
Anggaran Rp 2.000
Produk
Jasa
Produk
Jasa
Produk
Jasa
4
0
6
0
8
0
0
10
0
15
0
20


U1=100
 
U2=118
 

Anggaran Rp 1.000 tidak cukup untuk keranjang belanja yang terletak pada U1=100 atau U2 =118
Pengeluaran minimum sebesar Rp 1.500 diperlukan untuk mencapai tingkat utiliti U1 = 100 dan pengeluaran minimum diperlukan untuk mencapai tingkat utiliti U2 = 118.
Jika Py turun dari Rp 250 menjadi Rp 150 dan menjadi Rp 75 dan Px tidak berubah. Anggaran Rp 1.500.
Anggaran Rp 1.500
Produk
Rp 250
Jasa
Rp 100
Produk
Rp 150
Jasa
Rp 100
Produk
Rp 75
Jasa
Rp 100
4
0
12
0
24
0
0
15
0
15
0
15
U2=100
 
U2=118
 

Jadi maksimum produk yang dapat diperoleh dengan harga produk Rp 250 per unit adalah 6 unit, dengan harga Rp 150 per unit adalah 12 unit, dan dengan harga Rp 75 per unit adalah 24 unit.
Pada saat harga produk berubah, konsumen terpengaruh dalam dua hal:

a). Pengaruh pendapatan (Income Effect) yakni peningkatan (penurunan) seluruh konsumsi  yang dilakukan sebagai akibat dari penurunan (kenaikan) harga.
b). Pengaruh substitusi (Substitution Effect) yakni perubahan konsumsi secara relatif yang terjadi pada saat konsumen mengganti produk yang lebih mahal dengan produk yang berharga lebih murah.

Jika diketahui PY = Rp 250 per unit dan PX = Rp 100 per unit dengan U1 = 100 merupakan tingkat kepuasan yang tertinggi yang dapat dicapai dengan anggaran sebesar Rp 1.500. Hal ini menjadikan konsumsi jasa sebanyak 10 unit dan produk sebanyak 2 unit.


Perubahan harga dan pendapatan terhadap kepuasan konsumen.
a.  Perubahan pendapatan barang                             b. Perubahan harga konsumsi


 






SOAL.
1.  Konsumen menghadapi barang X dan Y dengan harga Px dan Py adalah $ 10.000 per unit. Anggaran konsumen $ 80.000
Q
1
2
3
4
5
6
7
8
MUx
11
10
9
8
7
6
5
4
MUy
19
17
15
13
12
10
8
6

a.    Tunjukkan konsumen harus memberlanjakan pendapatan untuk memaksimalkan TU!
b.    Berapa TU dalam kondisi ekuilibrium
c.    Nyatakan dalam persamaan matematis kondisi ekuilibrium tersebut.

JAWAB
a.     
 =  Ã¨  =     

b.
X
11
10




21
Y
19
17
15
13
12
10
86







107

c.
80.000 = 10.000 (2) + 10.000 (6)
           
2.  Konsumen menghadapi barang X dan Y dengan harga Px = $ 4.000  dan  Py= $ 2.000 per unit. Anggaran konsumen $ 80.000
Q
1
2
3
4
5
6
7
8
MUx
20
18
16
14
10
8
6
4
MUy
28
24
20
16
12
8
4
0
       
a.    Tunjukkan konsumen harus memberlanjakan pendapatan untuk memaksimalkan TU!
b.    Berapa TU dalam kondisi ekuilibrium
c.    Nyatakan dalam persamaan matematis kondisi ekuilibrium tersebut.