ARTIKEL
PEREKONOMIAN INDONESIA
PEMBANGUNAN EKONOMI PEDESAAN BERLANDASKAN AGRISBISNIS
Disusun
Oleh:
ROMADANI
RAJAB
2008
/ 02609
JURUSAN
EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
NEGERI PADANG
2011
PEMBAHASAN
Pembangunan
Ekonomi Pedesaan Berlandaskan Agribisnis
Operasionalisasi
paradigma pembangunan ekonomi
pedesaan berlandaskan agribisnis (PEPEBA) dipergunakan dalam membangun desa
mandiri pangan. Paket kebijakan komprehensif dan terpadu ini meliputi 7 program
utama, antara lain pembangunan kelembagaan petani, pengembangan sistem inovasi
pertanian, pengembangan kelembagaan petani, optimasi sumber daya berkelanjutan,
konsolidasi vertikal agribisnis, pemacuan investasi, dan kebijakan insentif.
Ketujuh
program utama tersebut merupakan satu kesatuan yang sating komplernenter dan
sinergis. Dengan bidang cakupan yang demikian luas. jelas kiranya hahwa
penanggung pelaksanaan program-program tersebut berada dalam departemen dan
dinas pemerintahan yang berbeda. Oleh karena itu, koordinasi, integrasi, dan
sinkronisasi merupakan kunci utama untuk keberhasilan operasionalisasi paket
program tersebut. Di tingkat nasional, peranan kantor menteri koordinasi bidang
ekonomi (Menko Ekuin) dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)
merupakan kunci bagi kelayakan operasional paradigma pembangunan ini. Di
tingkat provinsi dan kabupaten/kota, institusi kunci adalah Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (Bappeda). Pembangunan infrastruktur membutuhkan anggaran
pembangunan yang sangat besar sehingga harus mendapatkan dukungan politik dad
DPR dan DPRD. Oleh karena itu, paradigma PEPEBA hanya dapat dilaksanakan
apabila telah ada konsensus nasional.
Pembangunan
Infrastruktur Ekonomi Pedesaan
Adanya
infrastruktur ekonomi yang memadai merupakan prakondisi bagi tumbuh kembangnya
kegiatan agribisnis dan perekonomian secara umum di pedesaan. infrastruktur
esensial bagi agribisnis dan perekonomian pedesaan secara umum mencakup sistem
pengairan, pasar komoditas pertanian, jalan raya, kelistrikan, dan jaringan
telekomunikasi. Infrastruktur tersebut merupakan barang publik (public good)
atau semi publik (semi public good) sehingga pembangunannya harus
diselenggarakan oleh pemerintah atau oleh pemerintah bersama-sama dengan
masyarakat (swasta). Pembangunan infrastruktur merupakan tanggung jawab
pemerintah yang paling strategis dalam operasionalisasi paradigma PEPEBA, dalam
membangun desa mandiri pangan.
Meskipun
dalam volume, kualitas, dan waktu yang berbeda, namun setiap tanaman dan hewan
mutlak membutuhkan air. Agroindustri juga membutuhkan air yang cukup. Bagi
usaha pertanian, sistem irigasi berguna untuk meningkatkan produktivitas lahan,
meningkatkan intensitas tanam, dan meningkatkan potensi diversifikasi penggunaan
lahan. Usaha petemakan membutuhkan air bersih dan sistem pengairan yang
mengalir. Usaha perikanan membutuhkan air yang subur dan mengalir. Agroindustri
membutuhkan air bersih dan sistem pengairan limbah. Secara umum, sistem
pengairan merupakan syarat esensial bagi pembangunan agribisnis di pedesaan.
Sumber
air (misalnya, sungai dan danau) merupakan milik bersama masyarakat (common
property). Pembangunan jaringan irigasi skala besar membutuhkan dana investasi
yang sangat besar. Oleh karena itu, pembangunan sistem pengairan haruslah
diselenggarakan oleh pemerintah atau masyarakat lokal secara bersama-sama.
Mengingat adanya keterbatasan anggaran pembangunan pemerintah maka alternatif
lain yang dapat ditempuh ialah mendorong petani dan pengusaha membangun sumber
pengairan sendiri, seperti pompa air tanah atau jaringan irigasi sederhana
swakelola.
Pasar
lokal komoditas pertanian juga sangat esensial bagi tumbuh kembangnya
agribisnis pedesaan. Pembangunan pasar lokal sangat diperlukan untuk menjamin
bahan pokok yang dihasilkan petani dapat terjual dengan harga wajar.
Pembangunan pasar lokal berfungsi menciptakan pasar komoditas pertanian yang
efisien. Pasar lokal juga merupakan barang publik yang harus dibangun dan
dikelola pemerintah. Jalan raya diperlukan untuk membuka perekonomian desa
sehingga tercipta perdagangan dengan perekonomian di luar desa. Sistem jalan
yang efisien sangat diperlukan untuk meminimuinkan biaya pemasaran. Sistem
jalan raya yang efisien mutlak diperlukan bagi pertumbuhan dan perkembangan
agribisnis. Jalan raya merupakan barang publik yang harus dibangun dan dikelola
juga oleh pemerintah.
Kelistrikan
merupakan sumber tenaga dan penerangan yang sangat esensial untuk agroindustri,
serta berbagai alat dan mesin pertanian. Pembangunan kelistrikan pedesaan
sangat diperlukan untuk memacu pertumbuhan dan perkembangan agribisnis
perekonomian desa secara umum dan kenyamanan hidup penduduk pedesaan.
Kelistrikan
pedesaan dapat dibangun oleh pemerintah dan perusahaan swasta, namun mengingat
peran strategisnya, inisiatif dan tanggung jawab utama pembangunan kelistrikan
pedesaan harus tetap ada di tangan pemerintah. Usaha kelistrikan swasta
pedesaan perlu didorong dalam rangka mempercepat perluasan penyebaran
kelistrikan di pedesaan. Jaringan telekomunikasi diperlukan untuk memperlancar
lalu-lintas informasi antara desa dan luar desa. Jaringan telekomunikasi
bermanfaat untuk mengurangi distorsi informasi pasar.
Pengembangan
Kelembagaan Petani
Usaha
tani Indonesia didominasi oleh usaha tani keluarga skala kecil yang sangat
lemah dalam berbagai bidang, seperti keterbatasan aset produktif, modal kerja,
daya tawar-menawar transaksi, dan kekuatan politik-ekonomi sehingga tidak dapat
berkembang mandiri secara dinamis. Petani sangat tergantung pada banyak pihak,
pada bantuan subsidi, dukungan harga, serta perlindungan dad pemerintah yang
biasanya tidak efisien dan tidak sesuai pula dengan prinsip persaingan bebas
yang menjadi dasar kesepakatan WTO sehingga tidak akan dapat dipertahankan
dalam jangka panjang. Petani sangat tergantung kepada orang kaya atau pedagang
untuk memperoleh aset produktif (lahan dan peralatan), modal kerja dan
perolehan sarana produksi, serta penjualan hasil yang secara ekonomis sangat
merugikan petani. Oleh karena itu, memberdayakan petani sehingga dapat tumbuh
kembang secara mandiri merupakan langkah kunci untuk mewujudkan strategi pembangunan perekonomian
desa berbasis agribisnis. Salah satu cara yang tepat untuk itu ialah menggalang
perkataan di antara petani melalui. pembentukan organisasi petani lokal.
1)
Organisasi petani yang perlu dikembangkan
meliputi: Organisasi untuk mengatur sumber daya bersama, seperti organisasi
petani pengguna air, pemanfaatan hutan dan lahan adat, dan sebagainya.
2)
Organisasi bisnis kooperatif yang dapat
berupa kegiatan kolektif (pembelian sarana produksi kolektif, pengadaan modal kolektif,
dan pemasaran kolektif), usaha bersama (kongsi), dan koperasi.
3)
Organisasi lobi politik-ekonomi dengan
membentuk paguyuban petani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar