Sabtu, 15 Desember 2012

pertumbuhan dan pembangunan ekonomi inonesia


MAKALAH

PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI INDONESIA

                                                                               
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Melengkapi Tugas Akhir Semester


Description: Logo UNP Warna PNG







Oleh :
                                                                             


Romadani rajab
2008/02609
                                           




PROGRAM  STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2012


DAFTAR ISI

BAB I    PENDAHULUAN                                                                                     
A. Latar Belakang Masalah                                                             
B. Ruang Lingkup Masalah                                                                         
C. Tujuan Penulisan                                                                                     
BAB II   KAJIAN TEORI                            
A.    Pertumbuhan Penduduk dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya                                                                        
B.     Pembangunan dan Syarat Lancarnya Pembangunan                  
BAB III  PEMBAHASAN                                                                           
A.    Struktur Umur dan Pembangunan                                                          
B.     Keterkaitan antara Pertumbuhan Penduduk dengan Pembangunan Dilihat dari Sektor Ketenaga Kerjaan                
C.     Keterkaitan antara Pertumbuhan Penduduk dengan Pembangunan dilihat dari Sektor Penguasaan Lahan                
BAB IV  PENUTUP                                                                                     
A.    Kesimpulan                                                                                 
B.     Saran                                                                                           
DAFTAR PUSTAKA






BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan penduduk yang tinggi disatu sisi dapat dikatakan sebagai modal dasar dalam pembangunan karena dalam proses pembangunan itu sendiri memerlukan tenaga kerja yang banyak. Sehingga pertumbuhan penduduk yang tinggi dapat memenuhi kebutuhan akan permintaan terhadap tenaga kerja. Dan sebaliknya pertumbuhan penduduk tinggi akan menimbulkan suatu permasalahan yang besar bagi kependudukan itu sendiri maupun dalam usaha pencapaian sasaran pembangunan nasional.
Penduduk merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dengan pembangunan. Penduduk merupakan faktor pendorong bagi lancarnya pembangunan yaitu dengan menciptakan stabilitas nasional karena tanpa stabilitas nasional yang mantap pembangun tidak berjalan sebagaimana mestinya. Pembangunan itu sendiri harus ide perencanaan yang matang guna dapat mencapai target yang menyeluruh bagi terciptanya kesejahteraan masyarakat.
Dengan demikian pembangunan yang direncanakan itu harus seimbang baik antara spritual maupun material. Dengan kata lain bahwa pembangunan tidak hanya bisa memenuhi kebutuhan lahiriah saja seperti sandang, pangan, kesehatan, perumahan, tetapi juga dapat memenuhi kepuasan bathiniah seperti rasa aman, rasa keadilan, tanggung jawab, bebas mengeluarkan pendapat, keseimbangan, kesasaran, dan keselarasan antara keduanya harus terpenuhi dan pembangunan yang merata tanah air yang benar-benar dapat di rasakan oleh semua lapisan masyarakat dengan rasa keadilan sosial sesuai dengan tujuan dan cita-cita kemerdekaan.
Pembangunan yang merata yang dapat meningkatkan kemampuan negara dan kesejahteraan masyarakat yaitu dengan memperluas tersedianya sarana dan prasarana penunjang kebutuhan hidup dalam masyarakat diantaranya sarana pendidikan, kesehatan, transportasi, lapangan kerja. Dengan meningkatnya pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dapat mengurangi angka kemiskinan di Indonesia. Hal ini dapat memperbesar kesadaran masyarakat akan untuk mensukseskan pembangunan dimasa yang akan datang.
Sebagai akibat pertumbuhan penduduk yang tinggi dapat menimbulkan permasalahan seperti urbanisasi, stuktur urbanisasi, stuktur umur muda, kemiskinan dan lain-lain yang dapat menghambat lajunya pembangunan.

B. Ruang Lingkup Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah ruang lingkup masalah yaitu dapat dikemukakan sebagai berikut:
  1. Apa itu pertumbuhan penduduk dan pembangunan penduduk.
  2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan syarat lancarnya suatu pembangunan.
  3. Hubungan (kaitan) pertumbuhan penduduk dengan pembangunan dilihat dari stuktur umur.
  4. Hubungan (kaitan) pertumbuhan penduduk dengan pembangunan dilihat dari sektor tenaga kerjaan.
  5. hubungan (kaitan) pertumbuhan penduduk dengan pembangunan dilihat dari sektor pembangunan.

C. Tujuan Penulisan Makalah

Tujuan dari penulisan makalah dapat dipaparkan secara diskriptif berdasarkan rumusan masalah:
  1. Seberapa penuh keterkaitan penduduk dan pembangunan dilihat dari stuktur umur penduduk.
  2. Apa dari pertumbuhan penduduk dan fungsi pembangunan dilihat dari stuktur ketenaga kerjaan.
  3. Apa yang di timbulkan dari pertumbuhan penduduk dan pembangunan dilihat dari sektor penguasaan lahan.
















 


BAB II

KAJIAN TEORI

A.    Pertumbuhan Penduduk dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Pengertian pertumbuhan penduduk merupakan perbedaan jumlah penduduk dalam jangka waktu tertentu. Pertumbuhan penduduk dapat diketahui dari pertumbuhan penduduk alami yaitu angka kelahiran dikurangi angka kematian atau dengan pertumbuhan penduduk total yaitu kelahiran dikurangi kematian ditambah imifrasi dikurangi emigrasi (Depdikbud, 1978)
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk adalah kematian, kelahiran dan migrasi. Kelahiran dan kematian adalah merupakan faktor alami sedangkan migrasi adalah merupakan faktor non alami. Pertumbuhan penduduk dapat dibedakan atas pertumbuhan penduduk alami dan pertumbuhan non alami/total.
Pertumbuhan penduduk alami adalah silisih jumlah kelahiran dan jumlah kematian sedangkan pertumbuhan penduduk total adalah silisih jumlah kelahiran dan kematian ditambah dengan migrasi atau dapat dirumuskan:
Pt=L – M + I – E
Dimana :
Pt         = penduduk
L          = kelahiran
M         = kematian
I           = imigrasi
E          = emigrasi
Pertumbuhan penduduk dapat digolongkan menjadi 3 yaitu:
  1. Pertumbuhan penduduk tinggi diatas 2%
  2. pertumbuhan penduduk sedang diatas 1-2%
  3. pertumbuhan penduduk rendah kurang dari 1%
Menurut Arsyad (1992) pertumbuhan penduduk yang tinggi dapat membawa dampak yang berurutan terhadap pembangunan dinegara-negara berkembang termasuk Indonesia, maksudnya ialah bertambahnya jumlah penduduk akan membutuhkan biaya pendidikan, lapangan kerja dan kesehatan.
Pertumbuhan penduduk yang cepat menyebabkan pertumbuhan angkatan usia sekolah, sarana pendidikan kesehatan dan lapangan kerja akan bertambah sebagian dana diserap oleh penduduk.

B.     Pembangunan dan Syarat Lancanya Pembangunan

Pembangunan adalah seperangkat usaha yang terarah dan terencana untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia sesuai yang diharapkan.
Menurut Sondang P. Siagin pembangunan adalah sebagai suatu usaha/rangkain usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana yang dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa,negara,pemerintah menuju modernitas dalam rangkaian pembinaan bangsa.
Adapun syarat lancarnya suatu pembangunan yaitu:
  1. Terdapatnya sumber manusia yang memadai
  2. Adanya perencanaan yang matang
  3. Para pelaksananya yang harus bersih,jujur,dan disiplin
  4. Adanya situasi yang menguntungkan
  5. Adanya partisipasi rakyat
  6. Adanya sistem pengawasan yang melekat
Dalam GBHN 1999-2004 dinyatakan bahwa Pembangunan Nasional ialah usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan berlandasan kemampuan nasional dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologis serta memperhatikan tantangan perkembangan global. Dalm pelaksanaanya mengacu kepada kehidupan bangsa yang berdaulat,mandiri,berkeadilan sosial,maju,kukuh kekuatan moral dan etika.
Pembangunan yang terjadi selama ini adalah pembangunan yang terpusat dan tidak merata akibatnya terjadi ketidak seimbangan antara pembangunan dipusat dan didaerah. Akibatnya banyak daerah-daerah propinsi di Indonesia menjadi daerah yang tidak mengenal/mengenyam pendidikan/ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga jauh tertinggal dari daerah-daerah lain yang lebih maju seperti Jawa khususnya.















BAB III

PEMBAHASAN


Pertumbuhan penduduk yang tinggi akan memperbanyak usia muda yang membutuhkan kesehatan pendidikan dan lapangan kerja. Besarnya usia muda mempengaruhi terhadap pembangunan. Biaya pembangunan yang digunakan untuk kesejahteraan penduduk secara umum diserap melalui pertumbuhan penduduk.

A.    Stuktur Umur dan Pembangunan

Menurut Kuncoro (1997 : 169), penduduk berstuktur muda akan membutuhkan banyak bahan makanan, fasilitas pendidikan, kesehatan dan lapangan kerja, apalagi pertumbuhan ekonomi tidak bisa mengikuti pertumbuhan penduduk sehingga terjadi kemiskinan. Kemiskinan akan memperlambat perpindahan dari sektor pertanian tradisional ke sektor modern. Sektor pertanian tradisional merupakan sektor ekonomi dengan pendapatan yang rendah sementara sektor modern adalah sektor ekonomi yang bergerak dalam bidang industri dengan pendapatan yang tinggi.
Menurut Sembiring (1985 : 55) berdasarkan komposisi penduduk menurut pengolongan umur dapat ditentukan apakah penduduk suatu daerah tergolong umur tua dan umur muda. Penggolongan ini dapat dilihat dari:
a)      Preposisi penduduk berumur muda (0 – 14 /  >40% )
Pertumbuhan penduduk yang tinggi mengakibatkan stuktur komposisi umur muda akibatnya begitu besar beban yang ditanggung oleh pemerintah dalam hal memenuhi sarana dan prasarana seperti pendidikan, kesehatan, lapangan kerja dan perumahan. Jika dibandingkan dengan sensus tahun 2004 stuktur  komposisi umur muda tergolong rendah dengan tingkat pertumbuhan 1,9% pertahun. Jadi turun sebesar 0,35%. Hal ini disebabkan oleh rendah sarananya dengan baik program KB di masyarakat.
Adanyapun masalah yang akan dihadapi oleh pertumbuhan penduduk yang tinggi dalam pembangunan dilihat dari stuktur muda meliput berbagai bidang:
1.      Bidang Pendidikan
Masalahnya dihadapi dalm pendidikan yaitu betapa besarnya jumlah penduduk akan berdampak pada pendidikan yaitu persiapan sarana pendidikan yaitu penyiapan sarana pendidikan dalam hal penambahan gedung, tenaga kerja pendidik dan fisikal lainnya. Jumlah untuk itu harus ada penanganan yang tepat untuk memperhatikannya.
Menurut umur media Indonesia umur dewasa +_ 20 tahun yang merupakan kelompok usia kerja (sembiring 1985 : 55). Disamping umur dewasa ada juga kelompok konsumen dan kelompok usia sekolah, untuk itu pemerintah harus serius dalam menangani masalah ini karena biaya besar pendidikan merupakan hal yang penting untuk menciptakan anak bangsa yang berkualitas, intelektual yang dapat menjadi pemimpin bangsa untuk masa yang akan datang.
Tabel 1. Tingkat pendidikan Penduduk Indonesia Usia 10 tahun keatas tahun 2004 sampai 2006
No
Pendidikan
2004
2005
2006
1
SD
25.976.286
25.997.445
25.982.590
2
SMP
7.523.318
7.553.086
8.073.389
3
SMA
3.257.973
3.402.615
3.497.420
4
SMK
2.141.574
2.164.068
2.231.927

Berdasarkan tabel diatas bahwa tidak semua usia sekolah yang mengenayam pendidikan, hal ini disebabkan oleh :
1)      Faktor ekonomi yaitu besarnya biaya sekolah yang ditanggung oleh orang tua.
2)      Kurangnya sarana dan prasarana pendidikan seperti gedung sekolah,tenaga pendidik terutama di daerah terpencil.
3)      Banyaknya anak putus sekolah akibat kawin muda dan tidak mengetahui arti penting sekolah.
2.        Bidang Kesehatan
Faktor lain sebagai kebersihan suatu pembangunan ialah tingkat kesehatan penduduk. Tingkat kesehatan yang rendah akan berakibat pada perkembangan penduduk terutama bagi anak-anak usia sekolah. Apabila kesehatan terganggu maka kualitas dari IQ
akan menurun. Apabila IQ seorang anak menurun maka kualitas anak menjadi orang  yang mundur dan profisional jauh dari apa yang kita harapkan.
Pembangunan di bidang kesehatan banyak hal yang harus ditangani terutama masalah angka kematian bayi dan umur harapan hidup.
a)      Proporsi penduduk umur tua
Berdasarkan pendapat dan ukuran diatas dapat dilihat dinamika penduduk hasil sensus 2004 dan 2006 seperti tabel dibawah ini.
Tabel 2. Penduduk Indonesia menurut umur tahun 2004 dan 2006(x : 1.000)

Golongan
2004
2006
Penduduk
Jumlah komulatif
Penduduk
Jumlah
0 – 14
60041,7
123655
9870,6
150567
15 – 64
81944,7
245671
110876,8
34900
65 – 74
3244,6
6534
54738
7564
75 +
789,8
654
987,5
986

Hasil sensus penduduk tahun 2004 menunjukan jumlah penduduk 0-14 tahun 60.041,7 jiwa dan 146.776,8 jiwa (40,9%)dan tahun 2006 3,7 jiwa dari 179.2004,8 jiwa (36,4%). Berdasarkan tabel 2 menurut umur tentang komposisi penduduk dikaitkan dengan teori Sebiring dan Kuncoro maka penduduk Indonesia tahun 2004 termasuk komposisi umur dengan tingkat pertumbuhan 2,32% pertahun.


B.     Keterkaitan Antara Pertumbuhan Penduduk dengan Pembangunan di Lihat dari Sektor Ketenaga Kerjaan.
Angkatan kerja adalah bagian dari tenaga kerja yang sesungguhnya terlibat atau berusaha untuk terlibat dalam, kegiatan produktif yang memproduksi barang dan jasa. Penduduk yang bekerja adalah jumlah seluruh penduduk dalam suatu Negara yagng dapat memproduksi barang dan jasa jika ada permuntaan terhadap tenaga kerja mereka dan jika mereka mau berpartisipasi dalam aktivitas tersebut.
Pertumbuhan penduduk yang cepat akan dapat menimbulkan berbagai masalah sosial yang juga didringi dengan pertumbuhan tenaga kerja yang tinggi. Untuk itu pertumbuhan tenaga kerja yang tinggi akan membutuhkan lapangan kerja luas. Jika masalah ini tidak dapat diatasi maka akan berdampak pada kehidupan sosial yang rendah.
Kondisi sosial yang timbul akan berakibat beruntun yaitu timbulnya persoalan/gangguan. Apakah penggangguran merupakan masalah dalam masyarakat yang sedang berkembang maka hal ini sangat berkaitan erat dengan penyediaan lapangan kerja. Kerja dan lapangan kerja merupakan masalah satu sumber penentuan bagi penghidupan dan dapat mengatasi masalah-masalah pengangguran, gelandangan, pelacuran dan pemukiman kumuh yang terjadi di perkotaan.
Berdasarkan stuktur umum secara ekonomi penduduk Indonesia dapat dikelompokkan atas tiga kelompok umum yaitu:
1)      Golongan umur muda ( 0-14 tahun ) merupakan kelompok yang belum produktif.                                                                                                                                                                                                                                           
2)      Golongan umur dewasa ( 15-64 tahun ) kelompok produktif.
3)      Golongan umur tua (65 tahun keatas ) kelompok yang tidak produktif lagi.
Kelompok umur tersebut diatas dapat dihitung perbandingan jumlah penduduk yang tidak produktif dengan penduduk yang produktif. Kelompok yang tidak produktif merupakan beban tanggungan penduduk yang produktif yang sering disebut dengan angka ketergantungan ( Dependency Ratio ) maka dapat dirumuskan:
 
            DR  =   Jumlah penduduk yang tidak produktif       X     100   %
                    Jumlah penduduk produktif

Atau    Penduduk (0-14)+ Penduduk (65+)  X 100 %
                    Penduduk (15-64)

Rasio ini dimaksud untuk mendapatkan gambaran mengenai berapa persen penduduk yang dianggap mempunyai aktivitas konsumtif harus di tanggung oleh penduduk usia 15-64 tahun, yang dianggap sebagai penduduk yan secara potensial disebut produktif.
Menurut P.Todaro penduduk yang berusia lanjut maupun yang masih anak secara ekonomis disebut beban ketergantungan dalam arti kata bahwa mereka anggota masyarakat yang tidak produktif jadi beban tanggung bagi masyarakat produktif yaitu angkatan kerja.
Pertumbuhan penduduk yang tinggi akan membawa dampak pada penyediaan sandang, perumahan, kesehatan dan pendidikan serta lapangan kerja. Apabila tidak terpenuhi maka akan terjadi pengangguran yang berdampak pada tindakan kriminalitas yang dapat mengganggu ketentraman dalam kehipan masyarakat.
Di Indonesia ada 3 jenis penggangguran:
a)      Penggangguran terbuka didasarkan pada konsep seluruh angkutan kerja yang mencari pekerjaan, pertama maupun yang pernah bekerja sebelumnya. Masalah pengangguran terbuka ini memang selalu menjadi suatu masalah yang peru dipecahkan dalam setiap perekonomian. Jumlah penduduk yang makin besar telah membawa akibat jumlah angkatan kerja yang makin besar juga. Ini berarti makin besar pula jaminan orang mencari pekerjaan atau menganggur. Utuk mencapai keadaan yang seimbang maka semuanya mereka semua dapat tertampung dalam suatu pekerjaan yang cocok dan sesuai dengan keinginan dan keterampilan. Ini membawa konsekuensi bahwa perekonomian harus selalu menyediakan lapangan pekerjaan bagi angkatan kerja baru. Kegiatan ekonomi harus tumbuh dan berkembang lebih cepat dari pertambahan jumlah orang yang mencari pekerjaan. Keadaan ini sangat diperlukan untuk memperkecil pengangguran terbuka. Setengah pengganguran parah bila pekerjaan hanya bekerja 7 jam kerja kurang 2 jam seminggu
C.    Keterkaitan Antara Pertumbuhan Penduduk dengan Pembangunan Dilihat dari Sektor Penguasaan Lahan
Menurut Maltus bahwa ada hubungan pertumbuhan penduduk dengan pertumbuhan ekonomi. Ia berpendapat pertumbuhan penduduk menurut tepat ukur dan pertumbuhan ekonomi menurut deret hitung artinya pertumbuhaan penduduk cepat bila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi. Budge juga mengemukakan adanya ketidak seimbangan antara penduduk dengan tersedianya lahan kebutuhan hidup terutama penyedian bahan pangan, maksudnya besarnya pertumbuhan penduduk merupakan tekanan pada  kehidupan penduduk.
Pertumbuhan penduduk mempunyai keterkaitan dengan penguasan lahan dan pertumbuhan karena penduduk harus memenuhi kebutuhan hidupnya terutama pangan, sendiri diperoleh dari pertanian. Bertambahnya jumlah penduduk, maka akan bertambah pula penguasaan lahan baik untuk pertanian maupun untuk pemukikiman. Apakah lahan pertanian digunakan secara terus menerus akan mengurngi produktif yang digunakan untuk pertanian maka dengan mengurangi lahan pertanian yang berakibat pada kurangnya pangan. Apabila berkurangnya pangan terjadi maka berdampak pada kelaparan dan kemiskinan yang dapat menghambat lajunya dalam pembangunan.
Untuk lebih jelasnya penulisan akan membahas tentang penggunaan lahan.
         1. Lahan untuk pertanian          
Negara Indonesia merupakan negara agraris sebagian besar wilayah digunakan oleh masyarakat untuk pertanian. Pertanian merupakan mata pencaharian penduduk Indonesia. Kurang optimalnya penggunan lahan pertanian oleh penduduk mengakibatkan lahan yang
menjadi kritis terutama penggunaan secara berpindah-pindah.
        2. Lahan untuk permukiman
Tingginya pertumbuhan penduduk mengakibatkan lahan pertanian menjadi berkurang karena sebagian lahan tersebut digunakan untuk permukiman. Banyaknya lahan pertanian produktif yang diambil untuk pertanian maka lahan pertanian menjadi sempe dant produktifitas pertanian jadi menurun, kebutuhan akan pangan jadi berkurang masyarakat yang kelaparan akan bertambah.




BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pertumbuhan penduduk merupakan hal yang dicermati atau tentang pertumbuhan penduduk yang tinggi dari pembahasan yang telah diuraikan diatas maka dapat disimpulkan:
  1. Pertumbuhan penduduk yang tinggi menyebabkan banyaknya usia muda. Usia muda yang menjadi tanggungan bagi usia produktif. Untuk itu dalam menangani terutama untuk memenuhi kebutuhan usia muda dengan jalan menyediakan sarana dan prasarana seperti pendidikan, kesehatan, lapangan kerja agar penduduk usia muda tidak menjadi kendala dalam pembangunan khususnya masa akan datang.
  2. Besarnya jumlah penduduk akan berdampak jumlah penduduk usia kerja banyaknya usia kerja untuk mencari pekerjaan akan membutuhkan lapangan kerja yang cukup luas. Besarnya biaya yang dikeluarkan oleh Pemerintah dalam penanaman modal untuk membantu lapangan kerja baru. Akan berdampak pada penyedian biaya, sehingga dapat menjadi faktor penghasilan pembangunan lainnya.
  3. Pertumbuhan penduduk yang tinggi akan , membutuhkan lahan pertanian dan pemukiman. Terutama daerah Pulau jawa dengan banyaknya jumlah penduduk kebutuhan lahan untuk pemukiman menjadi luas sehingga akan menjadi sempitnya lahan pertanian. Di daerah pulau Jawa lahan pertanian cukup luas, para petani melakukan pertanian secara berpindah-pindah yang dapat menjadi lahan kritis. Dengan sempitnya lahan di pulau Jawa akan mengurangi produksi pangan dan adanya kritis diluar pulau jawa akan dapat menghambat pembangunan.

B. Saran

Dari beberapa kesimpulan diatas penulis dapat mengajukan saran:
  1. Agar semua lapisan masyarakat terutama pemuka masyarakat meningkatkan pengetahuan tentang perlunya pendataan jumlah kelahiran dengan menerapkan KB yang tepat mengurangi jumlah penduduk.
  2. Agar pemerintah pusat maupun daerah lebih berperan aktif lagi terutama menangani masalah penggangguran dengan menambah lapangan kerja baru.
  3. Diharapkan ketua para petani agar dapat mempergunakan lahan pertanian seefektif mungkin dengan menjaga kelestarian lingkungan.
  4. Diharapkan kepada pembaca memberikan saran dan kritikan kepada penulis agar dapat menjadi sempurna dan lebih terperinci lagi karena penulis menyadari makalah jauh dari sempurna.









 


DAFTAR PUSTAKA


Depdikbud, (1978).Pendidikan Kependudukan Untuk SMA.
Arsyad Lincolin (1992). Ekonomi Pembangunan, Yogyakarta. Universitas Gajah   Mada
Kuncoro, Mudrajat (1997). Ekonomi Pembangunan, Yogyakarta. Universitas  
            Gajah Mada
Sembiring, RK (1985) Demografi. Jakarta, Fakultas Pascasarjana IKIP.
Irwan dan M. Suparmoko, (1992). Ekonomi Pembangunan, Yogyakarta. Universitas   Gajah Mada
Todaro (1994) Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Jakarta Erlangga. 





















Tidak ada komentar: